• Edukasi
  • /
  • Artikel
  • /
  • 8 Cara Menagih Hutang yang Baik dan Benar ke Teman/Keluarga, Dijamin Bayar!

8 Cara Menagih Hutang yang Baik dan Benar ke Teman/Keluarga, Dijamin Bayar!

Punya teman atau keluarga yang sudah lama tidak mau melunasi utang? Coba tagih dengan cara dan kata-kata ini agar mereka mau membayar.

E

Editor Hartaku

Content Writer

2 September 2025

8 Cara Menagih Hutang yang Baik dan Benar ke Teman/Keluarga, Dijamin Bayar!

Utang adalah sebuah kewajiban material yang harus dibayarkan kepada peminjam. Namun, tak sedikit orang-orang yang meminjam uang lupa untuk membayar bahkan dengan sadar tidak membayarnya.

Padahal, jika seseorang enggan membayarkan hutangnya maka ia sudah terbilang tidak mau bertanggung jawab. Bagi si peminjam hal itu sangatlah merugi.

Terutama jika uang yang dipinjamkan punya nominal yang besar. Akan sangat mengesalkan sekali jika hal itu terjadi, terlebih si peminjam utang terlihat konsumtif atau banyak membeli barang yang tidak sepenting membayar hutang.

Jika Anda punya teman atau keluarga yang masih berhutang, cobalah tagih meski dengan bentuk kata-kata sekadar mengingatkan. Anda ingin utang teman atau keluarga segera dibayarkan?

Ikuti cara-cara ini agar mereka mau membayarkan, bahkan langsung tanpa harus dipaksa.

Cara Menagih Hutang yang Baik ke Teman/Keluarga

1. Cari Waktu yang Tepat

Menagih hutang memang wajib, tapi Anda harus tahu waktu yang tepat untuk melakukannya. Terkadang seseorang tidak mau membayar karena penagih melakukan hal itu pada waktu yang tidak tepat.

Ada beberapa waktu yang harus dihindari saat ingin menagih hutang. Pertama adalah larut malam. Malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan terlepas dengan beban. Dilansir Tempo, bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah mengatur jam operasional penagihan yakni jam 8 malam, untuk penyelenggara fintech pinjaman online.

Kedua adalah saat bekerja. Tak jarang di tengah situasi pekerjaan menumpuk dan atasan yang sedang menekan seseorang, ia kedapatan tagihan utang juga.

Bukannya ikhlas membayar, Anda malah bisa berseteru dengannya karena dianggap tidak tahu waktu. Carilah waktu-waktu yang tepat untuk menagih misalnya saat istirahat bekerja, sore hari selepas kerja atau pada hari-hari weekend.

2. Jangan Lupakan Adab

Adab atau sopan santun adalah hal penting bagi seseorang untuk bisa bermasyarakat dengan baik. Seseorang yang penuh etika akan lebih dihargai oleh orang lain termasuk yang berhutang.

Jika teman atau keluarga Anda masih punya utang, tagihlah dengan tata krama yang baik. Meskipun yang ditagih masih belum memiliki dana, setidaknya hati mereka melunak dan berusaha untuk membayar karena kesopanan yang Anda lakukan saat menagih.

Beda lagi jika saat datang ke seseorang yang berhutang dipenuhi emosi dan ketidaksabaran. Hal itu malah akan memancing emosi serupa dari pihak tertagih.

3. Bawa Rincian Utang

Ternyata ada beberapa orang yang tidak ingat dengan nominal utang yang ia miliki. Bahkan, saking kecilnya mereka bisa melupakan itu.

Oleh karenanya, mungkin itulah alasan mengapa ia tidak membayar karena lupa. Sehingga, sebagai penagih Anda perlu merinci dengan jelas dan menyertakan bukti pengambilan atau transfer.

Hal itu untuk berjaga-jaga jika ada teman yang tidak mau mengakuinya. Dokumen bukti juga penting disiapkan bahkan kepada keluarga.

4. Tawarkan Keringanan

Mungkin Anda memang sedang membutuhkan sekali uang tersebut. Namun, apa boleh buat jika teman atau keluarga yang Anda pinjamkan memang sedang kesulitan.

Tak ada salahnya untuk menawarkan keringanan. Misalnya bayar seadanya dahulu atau boleh melunasi dengan mencicilnya tiap hari, tiap minggu dan tiap bulan.

Jelaskan juga bahwa dengan mencicil beban mereka akan perlahan hilang. Dengan begitu, hubungan kalian tidak akan rusak karena masalah tagih menagih.

5. Jelaskan Anda Sedang Membutuhkannya

Apabila Anda membutuhkan uang untuk kebutuhan mendesak misalnya membayar SPP anak, membayar biaya kuliah, membayar pengobatan dan memenuhi kebutuhan untuk makan. Jangan malu, jelaskan saat urgensi tersebut.

Berikan paham kepada mereka tentang situasi terkini Anda. Dengan begitu, mereka bisa saja langsung membayarkan hutangnya atau memberikan nominal sesuai yang mereka punya terlebih dahulu.

6. Pakai Bahasa Sopan

Berbahasa yang baik adalah kunci kita diterima oleh banyak orang termasuk penghutang. Banyak dari penagih atau debt collector hanya membuat kesal si pengutang lantaran bahasa yang mereka pakai tidak sopan.

Terlebih jika kata-kata ancaman sudah keluar, hal itu akan membuat kesan negatif soal Anda di mata penghutang. Oleh karena itu, tetap pakai bahasa sopan meski Anda sudah sangat emosi.

Walaupun uang tidak dikembalikan, setidaknya tidak ada hard feeling di antara Anda dan teman atau keluarga. Bahasa sopan juga bisa membuat teman/keluarga Anda merasa tidak enak hati, sudah diberikan kebaikan tetapi tidak bisa membalasnya.

7. Tidak Emosi & Kekerasan

Membuat perpecahan hubungan pertemanan atau keluarga adalah hal yang mudah jika emosi sudah terlibat. Tak sedikit perpecahan keluarga terjadi karena salah satu saudara menagih hutang kepada saudaranya yang lain dengan emosi.

Bahkan, terdapat kasus kekerasan yang dilakukan untuk menagih utang. Kekerasan pada zaman sekarang tidak akan menyelesaikan masalah.

Anda bisa saja dibui karena tindakan tersebut. Sehingga kekerasan fisik maupun verbal harus dihindari ketika menagih utang terutama saat ini sudah banyak kasus-kasus demikian yang viral.

8. Buat Kesepakatan Tertulis

Sebagai orang yang memberikan pinjaman, Anda berhak untuk membuat kesepakatan antara peminjam dan yang meminjamkan. Jika teman atau keluarga Anda selalu menghindar cobalah buat surat tertulis.

Surat tersebut berisi kesepakatan antara kedua pihak. Isinya bisa berupa kapan kesepakatan maksimal pembayaran, metode pembayaran apakah dicicil atau langsung lunas, dan konsekuensi yang bisa didapat peminjam jika tidak membayarnya.

Buatlah ketentuannya dengan jelas, Anda bisa melihat banyak contohnya. Jangan lupa juga sertakan tanda tangan, nama jelas dan materai untuk memperkuat dokumen. Hal ini sangat perlu dilakukan jika utang teman atau keluarga Anda terhitung besar.

Kata-kata Menagih Hutang untuk Teman/Keluarga

Kata-kata Menagih Hutang untuk Teman

"Selamat malam, semoga sehat selalu. Mau tanya pelan-pelan, apakah sudah memungkinkan untuk mengembalikan pinjaman yang lalu?"

"Hai bro/sis, semoga harimu lancar ya. Aku mau ingatkan soal pinjaman tempo hari, kalau sudah ada rezeki bisa kabari aku ya."

"Halo [nama], maaf ganggu sebentar. Aku cuma mau follow-up soal dana yang dulu kamu pinjam. Kira-kira kapan bisa dikembalikan?"

"Halo [nama], aku tahu mungkin kamu lagi banyak urusan. Tapi aku perlu konfirmasi soal dana yang dulu kamu pinjam. Terima kasih atas pengertiannya."

"Halo, mudah-mudahan kamu lagi dalam keadaan baik. Aku ingin konfirmasi soal uang yang dipinjamkan dulu. Ada kabar soal itu?"

"Hai, maaf ya harus ingetin soal utang yang dulu. Kalau memang sudah ada dananya, aku sangat berterima kasih kalau bisa ditransfer ya."

"Maaf ya, bukan maksud buru-buru. Tapi aku sedang butuh dana juga, jadi aku ingin tanya kira-kira kapan bisa dikembalikan?"

"Pagi [nama], cuma mau cek kabar dan tanya soal pinjaman yang dulu. Semoga nggak keberatan aku tanya."

"Hai, cuma mau ingatkan dengan sopan soal uang yang kupinjamkan. Kalau masih belum bisa, nggak apa-apa, kabari aja ya."

"Selamat sore, semoga kamu baik-baik saja. Aku mau follow-up dengan santai aja, soal pinjaman tempo hari. Terima kasih sebelumnya ya."

Kata-kata Menagih Hutang untuk Keluarga

"Assalamualaikum, Kak. Semoga sehat selalu. Aku mau mengingatkan pelan-pelan soal pinjaman yang waktu itu. Kalau sudah ada rezekinya, mohon dikabari ya."

"Halo, semoga semuanya di rumah dalam keadaan baik. Aku mau tanya dengan sopan, kapan kira-kira bisa mengembalikan uang yang kupinjamkan dulu?"

"Halo, mohon maaf sebelumnya. Aku sedang butuh dana, jadi mau tanya apakah memungkinkan untuk melunasi pinjaman yang waktu itu?"

"Maaf ya, Kak, aku cuma ingin follow-up soal utang yang kemarin. Kalau masih butuh waktu, nggak apa-apa, aku tunggu kabar baiknya."

"Hai, aku ngerti mungkin lagi banyak keperluan juga. Tapi boleh aku tanya, kapan bisa menyelesaikan pinjaman yang kemarin?"

"Selamat pagi, semoga hari ini lancar. Aku mau tanya dengan hati-hati soal uang yang pernah kupinjamkan, mudah-mudahan sudah ada kabarnya."

"Selamat malam, semoga nggak mengganggu. Aku cuma ingin mengingatkan pelan-pelan soal uang pinjaman yang dulu ya."

"Assalamualaikum, semoga keluarga sehat semua. Aku ingin konfirmasi lagi soal pinjaman waktu itu, barangkali sudah bisa dikembalikan sebagian."

"Pagi, Kak. Aku mau ngobrol sebentar soal uang yang dulu kupinjamkan. Kapan kira-kira bisa mulai dikembalikan? Terima kasih banyak sebelumnya."

"Halo, maaf mengingatkan. Aku lagi ada kebutuhan mendesak, jadi mau tanya apakah kamu bisa bantu selesaikan pinjaman yang lalu?"

Artikel Lainnya: