• Edukasi
  • /
  • Artikel
  • /
  • 7 Tips Memulai Bisnis Sewa Properti atau Kos-kosan, Dijamin Gak Rugi!

7 Tips Memulai Bisnis Sewa Properti atau Kos-kosan, Dijamin Gak Rugi!

Mau membuka bisnis sewa properti atau kos-kosan? Jangan asal, perhatikan dahulu hal-hal ini agar bisnis berjalan untung, tidak buntung!

E

Editor Hartaku

Content Writer

19 September 2025

7 Tips Memulai Bisnis Sewa Properti atau Kos-kosan, Dijamin Gak Rugi!

Bisnis sewa properti atau kos-kosan adalah sumber cuan yang menjanjikan jika Anda bisa mengelola dan menjalankannya dengan baik. Ide bisnis sewa kos-kosan ini bahkan dapat mendulang penghasilan hingga dua digit atau lebih.

Seorang pemilik kontrakan, apartemen atau kos hanya cukup mengeluarkan biaya yang besar di awal saja. Ke depannya, ia hanya perlu membayar biaya perawatan gedung atau pajak tanah dan bangunan.

Untuk biaya listrik hingga air bisa dilimpahkan kepada penyewa. Namun, meski begitu Anda tidak boleh memudahkan bisnis satu ini. Jika tidak diperhitungkan dengan teliti pada saat ingin membangun gedung, Anda bisa rugi apabila strategi yang dipilih keliru.

Lantas, bagaimana agar bisnis sewa properti bisa meraup untung dan terhindar dari kerugian? Simak tipsnya dulu yuk!

Keuntungan Bisnis Sewa Properti

Sebelum membuka bisnis sewa properti, alangkah baiknya Anda meninjau dahulu keuntungan bisnis ini. Harapannya, Anda bisa mempersiapkan dengan baik dan serius menjalankannya.

Mengutip laman Aesia Kementerian Keuangan, berikut beberapa keuntungannya:

1. Sebagai Penghasilan Pasif

Banyak orang membangun bisnis ini karena tujuan ingin memperoleh keuntungan pasif. Anda tidak perlu bekerja keras, cukup duduk saja di rumah dan sesekali memantau atau membersihkan kontrakan atau kos yang Anda miliki.

Dalam jangka waktu bulanan atau tahunan Anda bisa mengantongi keuntungan dari si penyewa. Walaupun dapat keuntungan pasif, tetapi nominal yang didapat pada bulan-bulan pertama menjalankan bisnis tidak akan menutup modal.

Sehingga, Anda tidak boleh menggantungkan sepenuhnya pemasukan pada bisnis ini untuk beberapa bulan pertama. Terlebih jika belum ada penyewa yang ingin menempati kosan atau kontrakan milik Anda.

2. Bersifat Fleksibel

Maksud dari bisnis sewa properti fleksibel adalah Anda tidak terikat jam kerja seperti pegawai di kantor. Anda bahkan akan terasa seperti menganggur jika sepenuhnya berbisnis kontrakan atau kos.

Selain itu, bisnis sewa properti fleksibel terhadap perubahan pasar. Tidak seperti jualan sayur yang sangat ditentukan oleh cuaca, bisnis sewa properti fleksibel dan lebih tahan terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam perekonomian.

3. Investasi

Keuntungan lain dari bisnis sewa properti adalah sebagai investasi juga. Harga tanah dan bangunan semakin tahun semakin melambung tinggi.

Jika suatu hari Anda sudah bosan menjalankan bisnis ini, maka bisa menjual tanah dan bangunannya dengan harga yang lebih tinggi daripada modal dan harga tanah yang Anda beli semula.

Investasi properti juga tergolong jenis investasi yang tahan terhadap inflasi. Tidak seperti investasi uang, saham, dan lainnya.

4. Bisa Dijadikan Agunan

Bangunan kos atau kontrakkan yang Anda miliki adalah aset berharga. Jika Anda sedang membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan bisnis sewa properti atau bisnis lain, Anda bisa menjadikannya agunan.

Terutama saat ingin mengambil pinjaman di bank. Anda bisa menjadikan sertifikat tanah dan bangunan sebagai jaminan kepada pihak bank.

5. Keuntungan Besar

Keuntungan bisnis sewa properti akan sangat besar jika jumlah hunian yang dibangun juga banyak. Tak sedikit orang menjadikan bisnis sewa properti sebagai usaha utamanya.

Meskipun hanya memiliki 5-10 kamar, Anda tetap bisa meraup keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga bisnis sewa properti cukup menjanjikan untuk pemasukan Anda.

Tips Memulai Usaha Sewa Properti/Kos/Kontrakan

Mengutip tips dari Agung Podomoro Land, sebuah perusahaan besar sewa properti yang sudah ternama, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan Anda jika ingin memulai bisnis sewa properti:

1. Cari Lokasi Strategis

Semua bisnis offline pastinya sangat memperhatikan lokasi. Ini adalah faktor krusial yang dapat menentukan apakah bisnis Anda berjalan. Mulai dari bisnis makanan, bisnis baju, bisnis alat elektronik, dan sewa properti ini.

Lokasi properti harus mudah dijangkau oleh calon penyewa, dekat dengan pusat perbelanjaan, kantor, universitas, atau pemukiman. Jika lokasi ditempatkan di daerah terpencil dan tidak banyak dilalui masyarakat, maka bisnis sewa properti kemungkinan bisa rugi.

Selain itu, pastikan lokasi yang dipilih dapat terakses transportasi umum. Dengan begitu, bangunan Anda berpotensi disewa oleh banyak pelanggan.

2. Pilih Developer yang Terpercaya

Proses pembangunan kosan, kontrakan atau apartemen dengan skala besar dan banyak tentunya tidak bisa mengandalkan developer abal-abal. Perlu pengembanga properti yang telah berpengalaman lama.

Meskipun saat ini sudah banyak bertebaran jasa pengembang properti, Anda perlu tetap selektif untuk memilihnya. Tak sedikit kasus penipuan yang dilakukan developer sehingga menimbulkan kerugian besar bahkan sebelum bisnis dimulai.

Pilihlah developer yang sudah berpengalaman membangun proyek besar. Jangan hanya percaya dengan brosur atau portfolio yang mereka tawarkan, tapi Anda harus melacak track record mereka secara mandiri.

Cari developer yang memiliki margin error yang rendah dan mempunyai pegawai proyek yang gesit dan terampil. Banyak bertanya juga kepada developer untuk melihat potensi pekerjaan mereka apakah akan berjalan cepat atau memakan waktu lama.

3. Waktu yang Tepat

Bisnis properti adalah proyek besar yang tidak bisa dipersiapkan hanya dalam waktu beberapa minggu. Untuk membangun rumah yang kokoh dan baik, developer memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun jika skala bisnis Anda sangat besar.

Buat proyeksi atau peta pembangunan. Pilihlah waktu yang tepat misalnya saat musim kemarau untuk mengantisipasi pembangunan banyak terhenti akibat hujan.

Selain itu, pilihlah momen yang selaras dengan kondisi ekonomi. Jika kondisi ekonomi nasional atau di tempat Anda sedang tidak baik-baik saja, misalnya saat Covid-19 maka Anda tidak bisa memaksakan membangun properti di saat seperti itu.

4. Siapkan Dana yang Cukup

Membangun properti berupa kos atau kontrakan akan membutuhkan biaya yang sangat besar, melebihi pembangunan rumah pribadi. Oleh karena itu, dana yang disiapkan harus siap memenuhi semua kebutuhan.

Jangan sampai saat bangunan baru 50 persen, dana Anda habis. Hal itu akan membuat Anda berpikir untuk mengambil pinjaman atau hutang ke orang lain.

Keputusan sesaat atau tergesa-gesa seperti itu tidaklah baik. Meskipun Anda harus menghutang, pastikan memikirkannya dengan matang termasuk risiko apa yang harus Anda tanggung ke depannya. Tidak lupa, perhatikan juga apakah pemasukan Anda untuk sementara ini cukup untuk membayar cicilan.

Namun, alangkah lebih matang jika dana diperoleh lewat uang dingin. Sekalipun Anda merugi, maka yang tersisa hanyalah bangunan yang bisa dijual, bukan hutang yang menumpuk.

5. Konsultasi Jika Bingung

Untuk berjaga agar tidak rugi dan salah siasat, Anda bisa melakukan konsultasi kepada pihak yang berpengalaman dalam membangun bisnis sewa properti. Hal ini bisa dilakukan agar Anda tidak gegabah.

Pelajari kegagalan-kegagalan para pebisnis properti lain. Jangan sampai Anda mengikuti mereka dan mengulangnya pada bisnis Anda, karena pelajaran paling berharga adalah pengalaman.

Tanyakan bagaimana cara memilih developer hingga lokasi yang tepat. Kemudian, cari tahu juga bagaimana operasional yang tepat dalam menjalankan bisnis properti.

6. Riset Pasar

Riset pasar sangat penting sebelum memulai bisnis sewa properti. Pertama, tentukan lokasi strategis, misalnya dekat kampus atau pusat perkantoran. 

Kedua, lakukan survei untuk mengetahui harga sewa di sekitar dan fasilitas yang ditawarkan kompetitor. Ketiga, identifikasi target pasar, seperti mahasiswa atau pekerja. 

Gunakan kuesioner atau wawancara untuk menggali kebutuhan mereka. Keempat, analisis hasil survei untuk menyesuaikan harga dan layanan kos atau kontrakan Anda. 

Terakhir, manfaatkan media sosial dan platform properti untuk memahami tren dan preferensi calon penyewa. Dengan riset yang tepat, bisnis kos lebih mudah berkembang dan bersaing.

7. Buat Konsep Bisnis

Bukan sebuah bisnis, jika Anda tidak membuat sistem operasi sewa properti yang matang dan detail. Buatlah SOP yang menguntungkan Anda dan penyewa nantinya.

Dengan konsep bisnis yang baik, bisnis Anda bisa terus berjalan dan tidak banyak menemui hambatan. Konsep bisnis yang dimaksud ini mencakup sistem operasi apa yang akan dipilih.

Misalnya dalam hal marketing apakah akan menggunakan platform online, penawaran door to door, pasang iklan via media sosial atau cara lainnya. Kemudian dalam hal sistem pembayaran, apakah Anda akan mengenakan sewa bulanan atau tahunan kepada calon penghuni.