• Edukasi
  • /
  • Artikel
  • /
  • Cara Beli Apartemen untuk Pemula: Sistem, Prosedur, dan Biaya yang Harus Dipersiapkan

Cara Beli Apartemen untuk Pemula: Sistem, Prosedur, dan Biaya yang Harus Dipersiapkan

Mau beli apartemen tapi masih bingung mulai dari mana? Yuk, simak sistem, prosedur, dan biaya yang harus disiapkan supaya pembelian jadi lebih aman dan tentunya juga sesuai anggaran.

E

Editor Hartaku

Content Writer

12 September 2025

Cara Beli Apartemen untuk Pemula: Sistem, Prosedur, dan Biaya yang Harus Dipersiapkan

Beli apartemen bisa jadi pilihan menarik, terutama buat kamu yang tinggal di kota besar dengan lahan yang sangat terbatas. Apartemen menawarkan hunian praktis dengan fasilitas yang cukup lengkap, sekaligus bisa jadi aset investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Tapi, banyak orang yang masih ragu karena mungkin belum paham betul bagaimana sistem, prosedur, dan apa saja biaya yang harus disiapkan.

Kalau tidak hati-hati, bukannya untung malah bisa bikin dompet jadi jebol. Nah, supaya lebih aman, penting banget buat memahami dulu langkah dan cara beli apartemen secara menyeluruh, terutama bagi pemula. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari kesalahan umum sekaligus memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

Sistem Beli Apartemen

Ada beberapa sistem yang biasanya ditawarkan pihak developer atau penjual apartemen. Memahami sistem ini penting banget supaya kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi finansial dan kebutuhanmu secara jangka panjang.

Cash Keras

Metode ini berarti kamu harus bayar seluruh harga apartemennya secara sekaligus dalam satu kali transaksi. Kelebihannya, harga jadi lebih murah karena ada potongan khusus dari pihak pengembang. Kekurangannya jelas, yaitu butuh dana yang sangat besar di awal, jadi pastinya tidak semua orang bisa melakukan itu.

Jadi, kalau mau pilih opsi ini, pastikan kondisi keuangan sudah benar-benar stabil supaya tidak mengganggu kebutuhan yang lainnya.

Cash Bertahap

Dengan sistem ini, kamu perlu membayar harga apartemen dalam beberapa kali cicilan langsung ke pihak pengembang dalam jangka waktu tertentu. Misalnya 12 bulan sampai dengan 24 bulan. Jumlah cicilan biasanya lebih besar dibandingkan KPR, tetapi kamu jadi tidak perlu berurusan dengan pihak bank.

Cocok buat kamu yang punya dana cukup besar tapi ingin sedikit kelonggaran dalam pembayarannya. Jangan lupa untuk selalu minta jadwal pembayaran yang jelas dan pastikan ada bukti resmi untuk setiap transaksinya.

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)

Sama seperti KPR untuk rumah, sistem ini melibatkan pihak bank yang menalangi pembeliannya. Kamu cukup bayar uang mukanya (DP), setelah itu lanjut bayar cicilan per bulannya sesuai tenor yang sudah disepakati.

Sistem ini paling umum digunakan karena secara harga jadi lebih ringan. Tenornya pun bisa pilih yang waktunya panjang, mulai dari 5 tahun sampai dengan 20 tahun, tergantung kebijakan pihak bank nya juga. Selain itu, pahami juga bunga yang dikenakan apakah fixed (tetap) atau floating (mengambang) karena hal ini tentu akan berpengaruh pada total cicilannya.

Prosedur Beli Apartemen

Supaya tidak salah langkah, ini adalah gambaran umum soal prosedur beli apartemen:

1. Survei Lokasi dan Pengembang

Cek dulu lokasi apartemennya, akses transportasinya, fasilitas sekitarnya, dan juga reputasi pengembangnya. Jangan gampang tergiur sama brosurnya saja. Pastikan kalau proyeknya sudah jelas, terutama dari legalitas dan progres pembangunannya. Kalau perlu, bandingkan juga dengan proyek serupa di sekitar lokasi supaya kamu jadi punya gambaran harga yang lebih objektif.

2. Pilih Unit yang Sesuai

Tentukan tipe unit yang memang sesuai sama kebutuhan dan budget kamu. Ada yang tipe studio, 1 kamar, 2 kamar, sampai dengan yang tipe premium. Sesuaikan juga dengan tujuan, apakah untuk dihuni sendiri atau nantinya akan disewakan. Pertimbangkan juga arah hadap unit, lantai, pencahayaan, dan sirkulasi udara karena faktor ini akan sangat berpengaruh dengan kenyamanan jangka panjang.

3. Periksa Legalitas

Pastikan sertifikat tanah, IMB, dan izin lainnya sudah lengkap. Biasanya, yang diberikan adalah Strata Title (SHMSRS). Legalitas ini sangat penting supaya kamu terhindar dari masalah hukum di kemudian hari. Jangan lupa cek juga apakah tanah tempat apartemen berdiri berstatus hak milik atau hak guna bangunan (HGB), karena hal ini akan menentukan masa berlaku kepemilikanmu.

4. Tentukan Skema Pembayaran

Pilihlah sistem pembayaran yang memang sudah sesuai dengan kondisi keuanganmu. Misalnya cash keras, cash bertahap, atau KPA. Hitung secara detail kemampuan cicilan bulanan kalau memang mau pilih yang KPA. Usahakan juga supaya cicilan tidak lebih dari 30–40% dari penghasilan bulanan supaya kondisi keuanganmu tetap sehat.

5. Tanda Tangan PPJB

Kalau semua sudah sesuai, lakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) di hadapan notaris. Dokumen ini mengikat kedua belah pihak sebelum AJB (Akta Jual Beli) resmi bisa diterbitkan. Pastikan isi dari PPJB meliputi jadwal pembayarannya, spesifikasi unitnya, dan juga hak dan kewajiban masing-masing pihak.

6. Proses Serah Terima Unit

Setelah pembayaran sesuai perjanjian selesai, barulah unit akan diserahkan ke pembeli. Tapi dalam hal ini prosedur belum selesai sepenuhnya, kamu masih perlu melakukan pengecekan ulang fisik unit sebelum menerima kuncinya. Jadi periksa dulu setiap titik ruangan secara menyeluruh, terutama kondisi dinding, lantai, instalasi listrik, dan saluran air supaya tidak ada masalah apapun setelah ditempati nantinya.

Biaya-Biaya yang Perlu Dipersiapkan untuk Beli Apartemen

Beli apartemen tidak hanya soal harga unitnya saja. Ini beberapa biaya tambahan yang harus kamu siapkan:

1. Uang Muka (Down Payment/DP)

Besarnya bervariasi, umumnya 10–30% dari harga unitnya. Untuk KPA, DP biasanya jadi syarat utama supaya pihak bank menyetujui pembiayaannya. Tentunya semakin besar DP yang kamu bayarkan, maka akan semakin kecil juga untuk cicilan per bulannya.

2. Biaya Administrasi dan Provisi Bank

Kalau pakai KPA, pihak bank akan mengenakan biaya administrasi dan provisi sekitar 1–2% dari plafon kredit. Jangan lupa juga ada biaya appraisal untuk menilai harga apartemen yang ingin kamu beli.

3. Biaya Notaris dan AJB

Termasuk biaya pembuatan akta jual beli, pengecekan sertifikat, balik nama, sampai pembuatan akta kreditnya. Biaya notaris bisa mencapai jutaan rupiah tergantung dari nilai transaksinya. Notaris juga berperan penting untuk memastikan semua dokumen sudah sah secara hukum.

4. Pajak

Ada beberapa pajak yang dikenakan, seperti BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sekitar 5% dari nilai transaksi, serta PPh final untuk penjual. Pastikan kamu sudah paham dengan besaran pajaknya supaya kamu bisa mengalokasikan dana dengan tepat.

5. Biaya Perawatan dan IPL

Setelah unit sudah kamu miliki, kamu juga wajib bayar Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) setiap bulannya. Besaran biayanya tergantung dari fasilitas gedung dan biasanya dihitung per meter persegi. IPL mencakup biaya kebersihan, keamanan, perawatan lift, dan fasilitas umum lainnya.

6. Biaya Tambahan Lainnya

Misalnya untuk biaya asuransi properti, renovasi interior, sampai perlengkapan apartemennya. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mengalokasikan dana untuk hal-hal semacam ini juga supaya apartemenmu sudah siap untuk dihuni. Kalau kamu membeli unit yang baru, tentunya masih ada biaya tambahan lainya yang harus disiapkan, seperti untuk furnitur dan perlengkapan apartemennya.

Cara Beli Apartemen yang Aman untuk Pemula

Supaya proses beli apartemen jadi lebih aman, ada beberapa tips penting yang bisa kamu ikuti:

Cek Reputasi Pengembang

Pilih pihak pengembang yang punya rekam jejak yang memang sudah baik dan proyeknya pun sudah jelas. Cari ulasan dari pembeli lain atau cek informasi resmi dari asosiasi propertinya. Jangan ragu buat datang langsung ke lokasi proyek supaya jadi lebih yakin.

Baca Perjanjian dengan Teliti

Pastikan kamu sudah paham betul poin-poin penting yang tertera di dalam PPJB atau perjanjian kreditnya ya. Kalau perlu, mintalah bantuan ke notaris atau ahli hukum dalam hal ini supaya jadi lebih aman. Perhatikan juga detail kecil seperti sanksi keterlambatan dan ketentuan serah terimanya.

Hitung Kemampuan Finansial dengan Realistis

Penting untuk diingat kalau membeli apartemen tidak hanya soal bayar cicilan per bulannya saja, karena ada juga biaya tambahan lainnya seperti IPL, pajak, dan asuransi. Jadi, pastikan total pengeluarannya masih sesuai dengan pemasukan kamu. Buat juga simulasi anggaran bulanan supaya tidak salah perhitungan.

Jangan Tergiur Promo Berlebihan

Banyak pihak pengembang yang menawarkan bonus yang cukup menarik, tapi pastikan harga dan kualitas tetap sebanding. Mengapa? Jangan sampai hanya karena mengejar promo, tapi pada akhirnya malah terbebani. Ingat, harga apartemen adalah investasi jangka panjang, jadi tetap utamakan kualitasnya.

Gunakan KPA dengan Bijak

Kalau memilih sistem KPA, pastikan cicilan tidak lebih dari 30–40% dari penghasilan bulanan kamu. Dengan begitu, kondisi keuanganmu akan tetap sehat. Bandingkan bunga dari beberapa bank untuk mendapatkan penawaran terbaik lainnya.

Kesimpulan

Beli apartemen memang butuh persiapan yang sangat matang, mulai dari memahami sistem pembayaran, prosedur administrasi, sampai biaya tambahan yang sering kali terlewatkan. Untuk pemula, langkah ini bisa terasa rumit, tapi dengan informasi yang tepat semuanya akan berjalan lebih mudah tentunya.

Kuncinya ada pada riset, perencanaan finansial yang realistis, dan kehati-hatian pada saat memilih pihak pengembang maupun unitnya. Kalau dilakukan dengan benar, apartemen bukan hanya jadi tempat tinggal yang nyaman saja, tapi juga sebagai aset investasi yang menguntungkan di masa depan.