• Edukasi
  • /
  • Artikel
  • /
  • Usaha Minimarket: Peluang, Rincian Estimasi Modal, hingga Tips dan Cara Memulainya!

Usaha Minimarket: Peluang, Rincian Estimasi Modal, hingga Tips dan Cara Memulainya!

Ingin menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha minimarket? Kenali terlebih dahulu peluang bisnisnya, rincian estimasi modal, hingga tips dan cara memulainya!

E

Editor Hartaku

Content Writer

21 November 2025

Usaha Minimarket: Peluang, Rincian Estimasi Modal, hingga Tips dan Cara Memulainya!

Di tengah meningkatnya tuntutan dan kebutuhan biaya hidup sehari-hari, mengandalkan gaji dari satu pekerjaan saja rasanya tidak lagi cukup. Oleh karena itu, ada banyak orang diluar sana yang mulai gencar mencari pekerjaan sampingan untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Bahkan, tak sedikit yang bekerja sambil menjalankan bisnis atau usaha sampingan agar penghasilan tetap mampu menutupi biaya hidup sehari-hari.

Salah satu bisnis atau usaha yang menjanjikan untuk menghasilkan pendapatan tambahan yaitu membuka mini market. Sederhananya, minimarket diartikan sebagai usaha ritel dengan skala kecil hingga menengah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari rumah tangga dan umumnya banyak ditemui di sekitar pemukiman. Hal itu menjadikan minimarket sebagai bisnis atau jenis usaha yang praktis karena jenis produk yang ditawarkan berupa kebutuhan pokok sehari-hari.

Nah, artikel kali ini akan mengulas seputar usaha minimarket, mulai dari peluang bisnis, modal yang dibutuhkan, hingga bagaimana cara memulai usaha minimarket. Simak informasi lengkapnya agar tidak kebingungan ketika ingin membuka minimarket dan hasilkan pernapasan tambahan!

Peluang Membuka Usaha Mini Market

Di Indonesia, ada banyak usaha minimarket yang telah sukses merajai bisnis ritel berbasis swalayan. Diantaranya ada nama-nama terkenal seperti Alfamart, Alfamidi, dan Indomaret yang beroperasi dalam bentuk waralaba (franchise). Namun, saat ini juga tengah berkembang model usaha minimarket rumahan dengan konsep kekinian.

Mini market rumahan dijalankan lebih independen dan tidak memiliki biaya royalti sebagaimana minimarket waralaba lainnya. Untuk harga produk, owner minimarket rumahan juga bisa lebih fleksibel dalam menentukan stock hingga harga jual.

Selain itu, mini market tidak bisa dikategorikan sebagai jenis bisnis atau usaha yang musiman karena produk kebutuhan sehari-hari akan selalu laku. Bahkan, jika masih ragu untuk membuka usaha minimarket rumahan, ada banyak orang yang juga memilih untuk membuka usaha minimarket franchise. Hal itu terbukti dengan banyaknya gerai minimarket dengan brand-brand ternama, baik di kota maupun desa karena peluang keuntungannya yang dianggap relatif stabil.

Modal untuk Membuka Usaha Minimarket

Untuk membuka usaha minimarket, modal usaha memang sangatlah penting. Namun, sebelum tiba pada pembahasan terkait jumlah modal yang dibutuhkan, sebaiknya tentukan terlebih dahulu apakah minimarket akan dijalankan dengan konsep franchise atau mandiri. Hal itu penting karena akan mempengaruhi jumlah modal awal yang akan digunakan menjalankan usaha. Jadi tentukan hal itu terlebih dahulu!

Agar lebih memudahkan dalam menentukan pilihan konsep usaha minimarket, berikut rincian estimasi modal yang dibutuhkan, baik usaha minimarket franchise maupun mandiri.

Perkiraan Rincian Modal Minimarket Franchise

Indomaret

Salah satu konsep franchise yang mungkin bisa dijadikan contoh untuk memperkirakan modal usaha, yaitu Indomaret. Mengutip dari laman resmi Indomaret, rincian estimasi modal awal yang dibutuhkan untuk membuka gerai atas nama Indomaret adalah berikut:

·       Biaya franchise fee dengan durasi waktu 5 tahun = Rp36 juta

·       Biaya promosi pembukaan = Rp9,5 juta

·       Biaya renovasi dan penambahan daya listrik = Rp221,5 juta

·       Biaya perlengkapan elektronik dan nonelektronik = Rp227 juta

Total = Rp494 juta

Adapun total modal yang dibutuhkan diatas, belum termasuk dengan biaya sewa bangunan. Namun, jika memiliki bangunan sendiri yang memang telah disiapkan untuk membuka usaha minimarket, tentu akan jauh lebih meringankan pembiayaan.

Alfamart

Jika sebelumnya mengambil contoh perkiraan dari Indomaret, maka penting untuk membandingkannya dengan Alfamart yang juga menerapkan konsep franchise. Alfamart sendiri menawarkan tiga skema dalam pembukaan gerai baru, berikut penjelasan lengkapnya:

·       Gerai baru

Untuk membuka gerai baru dengan menggunakan nama Alfamart, pihak pengguna merek atau nama mengajukan rekomendasi lokasi pembukaan gerai baru. Adapun modal usaha yang dibutuhkan:

1.     9 rak dengan produk 1.200 = Rp300 juta

2.     18 rak dengan produk 1.600 = Rp350 juta

3.     36 rak dengan produk 3.800 = Rp450 juta

4.     45 rak dengan produk 4.500 = Rp500 juta

Masing-masing jumlah total modal yang dicantumkan di atas, sudah mencakup berbagai hal, yaitu:

1.     Biaya franchise fee selama 5 tahun

2.     Instalasi listrik

3.     Perlengkapan dan AC

4.     Mesin kasir mini market dan software ritel yang akan digunakan

5.     Perizinan usaha

6.     Serta promosi dan persiapan pembukaan gerai baru

Ingat, bahwa jumlah total modal yang disebutkan diatas hanya berupa estimasi yang jumlahnya bisa berubah ketika proses pembukaan gerai baru memiliki kondisi tertentu.

·       Konversi ke gerai baru

Disisi lain, pihak Alfamart juga memiliki program konversi yang bertujuan membangun kerja sama dengan minimarket rumahan atau toko kelontong mandiri. Dengan melakukan perjanjian kerjasama konversi, pemilik minimarket rumahan atau kelontongan bisa menggunakan nama Alfamart di toko sendiri dan mendapat pengakuan atas stok barang dan rak yang sudah ada sebelumnya sebagai modal awal pembukaan gerai baru.

Cara seperti ini, tentu harus mengikuti proses penilaian tersendiri dari pihak Alfamart. Jika minimarket rumahan atau kelontongan dinyatakan memenuhi kriteria, maka kerja sama bisa dilanjutkan. Hal ini tentu akan mempermudah pemilik mini market rumahan maupun kelontongan untuk mengembangkan usaha dan menghemat biaya karena akan disesuaikan dengan stock produk dan jumlah rak yang telah dimiliki sebelumnya.

·       Gerai take over

Selain pembukaan gerai baru dan program konversi, Alfamart juga menyediakan pembelian gerai yang telah beroperasi yang dikenal dengan istilah gerai take over. Adapun biaya pembelian atau take over berkisar sekitar Rp800 juta.

Perkiraan Rincian Modal Minimarket Rumahan (Mandiri)

Estimasi modal usaha untuk membuka minimarket rumahan, pada dasarnya tergantung pada ukuran dan lokasi dari toko yang ingin dijalankan. Namun, untuk memberikan gambaran awal, berikut rincian estimasi modal yang diperlukan:

Modal Awal

1.     Biaya sewa lokasi  = Rp30 juta

2.     Biaya renovasi dan dekorasi ruangan  = Rp46,5 juta

3.     Biaya peralatan kasir  = Rp8 juta

4.     Biaya pembelian stok barang awal  = Rp30 juta

5.     Biaya seragam karyawan (opsional)  = Rp300 ribu

6.     Persiapan dan promosi pembukaan gerai = Rp2 juta

Total = Rp116,8 juta

Tidak hanya sampai disitu, selain modal awal untuk membuka minimarket mandiri, penting juga untuk mengestimasi biaya operasional. Berikut gambaran rincian yang perlu diperhatikan:

Biaya Operasional

1.     Gaji karyawan (jika ada) = Rp3 juta

2.     Biaya utilitas (listrik, air, internet, dan lain-lain) = Rp2 juta

·       Listrik

·       Internet

·       Air dan lain-lain

3.     Biaya persediaan barang = Rp15 juta

4.     Biaya operasional lainnya = Rp700 ribu

·       Kantong plastik

·       Kertas struk

·       Perlengkapan kebersihan

Total = Rp20,7 juta

Tips dan Cara Memulai Usaha Minimarket

Apapun jenis bisnis atau usaha yang ingin dijalankan, tidak akan terlepas dari perencanaan yang matang. Rencana bisnis akan menjadi pemandu yang memudahkan dalam memulai suatu usaha, termasuk perencanaan modal, tempat atau lokasi, pemasok, hingga bagaimana rencana pelaporan keuangan ketika minimarket sudah mulai beroperasi.

Berikut tips dan cara mudah untuk memulai usaha minimarket yang bisa diikuti:

1.     Menentukan Konsep Minimarket

Langkah pertama membuka usaha minimarket yaitu menentukan konsep dari mini market itu sendiri. Apakah akan dijalankan dalam berbentuk waralaba (franchise) atau dijalankan secara mandiri. Oleh karena itu, pastikan membuat rencana yang matang dan tentukanlah dengan bijak konsep minimarket yang akan dijalankan.

2.     Menyiapkan Modal

Setiap bisnis atau usaha, modal tentu menjadi hal yang paling penting untuk disiapkan, begitupun dengan mini market. Apapun yang menjadi kebutuhan untuk membuka usaha minimarket, penting untuk membuat rincian kebutuhan agar modal awal dapat disiapkan dengan baik.

Dengan membuat rincian kebutuhan, biaya pengeluaran dari modal awal yang telah disiapkan juga jadi lebih terarah. Selain itu, modal juga tidak teralihkan untuk pengeluaran yang tidak diperlukan dan konsisten pada rencana awal.

3.     Menentukan Lokasi atau Tempat Mini Market

Penentuan lokasi atau tempat mini market juga menjadi aspek penting. Pastikan bahwa usaha berada di lokasi yang strategis sehingga mudah diakses oleh calon pembeli. Membuka usaha minimarket di lokasi atau tempat yang dekat dari kompleks perumahan dan kost-kostan tentu sangat menguntungkan. Bisa juga mempertimbangkan untuk mendirikan usaha yang memiliki populasi padat dan tingkat keramaian yang tinggi.

4.     Izin Usaha

Pastikan bahwa usaha mini market yang akan dijalankan memiliki izin usaha yang jelas dan sah secara hukum. Perizinan ini penting agar terhindar dari resiko atau masalah hukum di kemudian hari.

Biasanya, izin usaha mencakup Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin Usaha Toko Modern (IUTM), dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) jika minimarket ingin dibangun secara permanen.

5.     Menentukan Agen Distributor

Pastikan untuk mencari dan bekerjasama dengan distributor produk yang tepat. Dengan memilih distributor yang aman, akan mempengaruhi harga jual dan kualitas dari produk yang diperjual-belikan.

Selain itu, penting juga untuk membandingkan harga produk yang ditawarkan distributor agar. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan penawaran harga terbaik dengan layanan pengiriman yang terpercaya.

6.     Memastikan Ruangan Minimarket Nyaman

Penataan ruangan minimarket, tentu akan mempengaruhi perilaku pembeli. Sehingga, pastikan untuk menata ruang dengan rapi dan memberikan pelayanan terbaik saat berbelanja agar pembeli tetap nyaman. Kenyamanan saat berbelanja juga akan menjadi penentu apakah pembeli akan kembali ke minimarket untuk berbelanja atau tidak.

Jika pembeli merasa nyaman, dapat dipastikan kalau pembeli akan kembali dan berpotensi menjadi pelanggan tetap. Begitu juga sebaliknya, jika pembeli tidak merasa nyaman, pembeli tentu akan mencari minimarket lainnya yang bisa memberi kenyamanan yang lebih baik.

7.     Akses Parkir

Dengan akses parkir yang baik, tentu menjadi nilai tambah bagi usaha mini market yang dijalankan. Hal itu akan memberi kenyaman lebih bagi para pembeli yang menggunakan kendaraan saat ingin berbelanja.

Jika lahan parkir minimarket terbatas, cukup pastikan area parkir tetap tertata rapi dan efisien agar kendaraan pembeli tidak saling mengganggu dengan pengguna jalan yang ada disekitar area mini market.

8.     Pengelolaan Laporan Penjualan

Hal penting lainnya yang tidak boleh terlewatkan dalam usaha minimarket yaitu laporan penjualan. Jika tidak mengelola laporan penjualan dengan baik, dapat dipastikan aliran keluar-masuk kas akan menjadi kacau.

Bahkan, tanpa pengelolaan laporan penjualan yang baik, menghitung keuangan dan keuntungan bersih penjualan akan menjadi semakin sulit. Oleh karena itu, setiap pemilik minimarket sangat memerlukan laporan penjualan yang baik agar terhindar dari masalah tata-kelola usaha di kemudian hari.

Penutup

Usaha minimarket memang memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun, tantangan yang harus dihadapi untuk memulai hingga proses menjalankan bisnis seperti ini juga tidak mudah. Dengan ulasan yang telah disampaikan, mulai dari peluang, estimasi rincian modal, ditambah dengan tips dan cara memulai usaha minimarket sebelumnya, setidaknya akan membantu dan mempermudah jika ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha minimarket.