Editor Hartaku
Content Writer
8 Agustus 2025
Setiap orang, pasti memiliki rencana keuangannya masing-masing. Meskipun perencanaan keuangan bisa jadi dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Namun, satu hal yang pasti dari perencanaan keuangan adalah untuk mencapai financial freedom.
Financial freedom atau kebebasan finansial merupakan kondisi dimana seseorang tidak lagi terbatas atau khawatir dengan kemampuan keuangannya. Untuk mencapai kondisi keuangan seperti itu, perencanaan keuangan adalah hal penting yang dibutuhkan seseorang.
Dalam dunia finansial, salah satu strategi yang tidak luput dari perencanaan dan cukup banyak direkomendasikan adalah melakukan investasi. Tentu, ada banyak jenis investasi yang bisa dilakukan. Namun, diantara berbagai pilihan, berinvestasi dalam bentuk saham saat ini semakin banyak menarik perhatian.
Meskipun masih ada juga yang menganggap investasi saham itu sulit dan penuh dengan resiko. Namun, pengetahuan seputar dunia finansial dan saham sudah semakin mudah ditemukan diberbagai platform digital. Mulai dari Instagram, TikTok, hingga Youtube yang akrab dengan keseharian milenial dan gen Z, telah berubah jadi media transfer pengetahuan.
Bahkan, investasi saham menjadi pilihan populer dikalangan generasi muda berkat konten-konten literasi keuangan yang semakin gencar dikampanyekan. Hal itu sejalan dengan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang mengungkap lebih dari 50% investor baru dalam pasar modal Indonesia adalah orang-orang yang berada pada rentang usia dibawah 30 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa, baik itu milenial atau gen Z yang berada pada usia produktif, memiliki minat tinggi memasuki pasar modal dengan cara berinvestasi saham.
Lalu, bagaimana cara melakukan investasi saham?
Sebelum mengetahui cara investasi saham, ada baiknya untuk memiliki pengetahuan dasar tentang saham terlebih dahulu. Berikut ulasan lengkapnya!
Menurut Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia, saham adalah tanda pelibatan modal seseorang pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan begitu, pihak yang telah melibatkan modalnya pada perusahaan tertentu memiliki hak atas pendapatan dan aset perusahaan.
Biasanya, suatu perusahaan menerbitkan saham sebagai bagian dari strategi pendanaan. Saham inilah yang kemudian diperjualbelikan dalam pasar modal dengan jumlah dan harga tertentu. Dengan membeli saham yang diterbitkan, maka seseorang telah melibatkan modalnya dan menjadi investor dalam suatu perusahaan.
Aktivitas keuangan seperti ini juga disebut sebagai investasi karena modal yang digunakan untuk membeli saham, kembali digunakan untuk mengembangkan dan melipatgandakan pendapatan atau keuntungan perusahaan.
Saham suatu perusahaan diperjual-belikan setiap hari kerja. Aktivitas perdagangan saham atau pasar sekunder akan mengalami fluktuasi yang beragam. Artinya, harga saham bisa jadi naik, tetap, atau bahkan menurun.
Perubahan harga ini sangat dipengaruhi oleh hukum pasti dalam ekonomi yaitu permintaan dan penawaran (supply and demand). Dengan adanya permintaan dan penawaran saham suatu perusahaan di pasar sekunder akan sendirinya membentuk harga dari saham.
Namun, permintaan dan penawaran di pasar sekunder juga tergantung oleh banyak faktor. Oleh karena itu, penting untuk memahami kinerja perusahaan dan prospek dari industri dimana perusahaan bergerak.
Semakin bagus kinerja dan industri perusahaan, semakin besar pula potensi permintaan atas saham perusahaan di pasar sekunder. Dengan permintaan yang tinggi, harga saham dipasar akan turut mengalami kenaikan dan menjadi keuntungan bagi para investor yang telah membeli saham perusahaan.
Selain itu, permintaan dan penawaran saham juga sangat dipengaruhi oleh faktor yang jauh lebih kompleks. Diantaranya yaitu, inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar bahkan faktor non-ekonomi seperti situasi dan stabilitas sosial-politik negara juga bisa berpengaruh.
Setiap perusahaan yang memperdagangkan saham perusahaannya di pasar sekunder memiliki sektor yang beragam. Sehingga, penting bagi investor untuk mengenali latar belakang serta bidang industri dari perusahaan sebelum membeli saham perusahaan yang diinginkan.
Sejak Januari 2021, IDX telah mengklasifikasi daftar sektor dan bidang industri perusahaan. Adapun daftar sektor yang dimaksud, yaitu:
Energi
Barang baku
Perindustrian
Barang konsumen primer
Barang konsumen non-primer
Kesehatan
Keuangan
Properti dan Real estat
Teknologi
Infrastruktur
Transportasi dan Logistik
Ada dua cara bagi seorang investor untuk mendapat keuntungan dari kepemilikan saham. Pertama, keuntungan dari pembagian dividen perusahaan. Kedua melalui keuntungan yang didapatkan dari capital gain.
Dividen
Sederhananya, dividen adalah pembagian keuntungan dari perusahaan pada setiap investor yang memiliki saham perusahaan. Biasanya, setiap perusahaan melakukan pembagian dividen sekali dalam setahun bahkan ada yang lebih.
Namun penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua perusahaan melakukan pembagian dividen pada investornya. Sehingga penting untuk mengetahui terlebih dahulu apakah perusahaan memiliki mekanisme pembagian dividen per tahun atau tidak.
Lalu, bagaimana jika tidak ada dividen? Maka cara yang kedua dapat dilakukan!
Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan seorang investor berdasarkan selisih antara harga beli dan harga jual saham yang dimiliki. Contohnya, investor membeli saham perusahaan X dengan harga Rp. 1.000 per saham lalu menjualnya dengan harga Rp. 2.500 per saham.
Berarti terdapat selisih harga sebesar Rp. 1.500 dari setiap saham yang dijual. Besaran selisih ini lah yang menjadi capital gain atau keuntungan buat si investor.
Investor yang bijak, tidak hanya memikirkan keuntungan ketika berinvestasi. Seorang investor juga harus mempertimbangkan kemungkinan risiko investasi yang dilakukan. Adapun investasi saham mempunyai risiko, yaitu:
Likuidasi
Likuidasi merupakan resiko terburuk dalam investasi saham. Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan yang menjadi tempat investasi dinyatakan mengalami kebangkrutan atau secara resmi dibubarkan.
Sebagai pemilik saham dari perusahaan yang bangkrut atau bubar, investor akan sangat dirugikan karena hak yang dimiliki sebagai pemegang saham menjadi prioritas terakhir. Hasil penjualan kekayaan perusahaan biasanya akan lebih diutamakan untuk melunasi kewajiban perusahaan.
Setelah semua kewajiban perusahaan telah diselesaikan dan masih memiliki sisa, maka sisa kekayaan inilah yang dibagikan secara proporsional untuk para investor. Namun, jika tidak ada sisa kekayaan perusahaan sama sekali, maka investor juga tidak akan mendapat hasil.
Oleh karena itu, penting bagi setiap investor atau pemegang saham melakukan pemantauan secara ketat dan mengikuti perkembangan dari perusahaan.
Capital Loss
Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Jika capital gain adalah menjual saham yang dimiliki dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli, maka capital loss adalah menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga beli.
Contoh, investor membeli saham perusahaan X dengan harga Rp. 1.000 per saham, lalu harga saham dari perusahaan X terus mengalami penurunan di pasar saham hingga mencapai Rp. 600 per saham.
Karena investor takut mengalami kerugian yang lebih dengan harga saham yang terus menurun, investor melakukan penjualan saham dengan harga Rp. 600 per saham. Dengan begitu, investor mengalami capital loss atau kerugian sebanyak Rp. 400 per saham.
Daftar & Membuka Rekening Saham
Untuk memulai investasi saham, langkah pertama yang harus dilakukan calon investor adalah membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) melalui perusahaan sekuritas yang tersedia. Namun, pastikan bahwa perusahaan sekuritas terdaftar dibawah pengawasan Otoritas jasa Keuangan (OJK).
Fungsi dan tujuan dari pembukaan RDN yaitu sebagai rekening menyimpan modal yang akan digunakan untuk membeli saham. Adapun hasil transaksi jual-beli saham nantinya juga akan langsung masuk ke RDN yang dimiliki.
Membuka atau mendaftarkan RDN saat ini juga semakin mudah. Beberapa perusahaan sekuritas telah mengembangkan aplikasi yang memungkinkan setiap orang dapat melakukan pendaftaran dengan cara online dan gratis. Berikut aplikasi sekuritas yang cukup populer yang bisa dimanfaatkan:
Bibit
Ajaib
Stockbit
Adapun syarat pendaftaran hanya membutuhkan KTP dan rekening bank yang dimiliki. Jadi, memulai investasi saham semakin mudah berkat perkembangan teknologi yang ada. Dengan aplikasi sekuritas ke smartphone yang dimiliki, seseorang sudah bisa menjadi investor saham.
Menyetor Dana Awal
Langkah selanjutnya setelah mendaftar dan membuka RDN yaitu melakukan penyetoran dana awal ke RDN yang telah aktif. Adapun jumlah penyetoran dana awal cukup bervariasi.
Bahkan, terdapat aplikasi sekuritas yang tidak memiliki jumlah setoran minimum. Hal ini tentu sangat berguna bagi investor pemula.
Memilih Saham
Setelah memindahkan modal yang akan digunakan untuk membeli saham ke RDN. Calon investor sudah bisa memilih saham perusahaan yang akan dibeli.
Dengan menggunakan aplikasi sekuritas yang telah didownload pada smartphone yang dimiliki, investasi saham siap dilakukan!
Lakukan Perencanaan Investasi
Buat perencanaan investasi agar modal yang digunakan tidak mengganggu rencana keuangan yang dimiliki. Pastikan bahwa modal investasi tidak bersumber dari biaya kebutuhan sehari-hari atau biaya dan tabungan lainnya. Selain itu, tetapkan tujuan dan jangka waktu investasi agar rencana investasi saling mendukung dengan rencana keuangan secara menyeluruh.
Memilih Saham dengan Bijak
Sebagai pemula, pastikan saham perusahaan yang dibeli sesuai dengan tujuan investasi. Pahami secara bijak latar belakang perusahaan agar resiko kerugian dapat di minimalisir. Membaca berita atau mengikuti perkembangan perusahaan melalui media-media lainnya sangat dibutuhkan agar seorang investor dapat memprediksi waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.
Hindari FOMO
Fear of Missing Out atau FOMO merupakan istilah yang juga digunakan dalam dunia investasi. Sering kali, praktik investasi saham dipengaruhi oleh penyebaran informasi yang mengganggu emosional investor. Hal itu berdampak pada keputusan untuk membeli atau menjual saham tanpa landasan yang jelas.
Belajar dan Konsisten
Manfaatkan sumber literasi keuangan yang memberikan edukasi seputar investasi saham. Baik itu dari media sosial atau komunitas saham. Hal itu dibutuhkan karena menjadi seorang investor saham menuntut pembelajaran yang disiplin dan konsisten.
Dunia finansial memang telah banyak mengalami perubahan dan ada banyak manfaat serta mudahan yang dapat dirasakan. Diantaranya yaitu investasi saham yang semakin mudah untuk dilakukan dan aksesnya yang praktis.
Meskipun begitu, ingat! bahwa investasi saham bukanlah cara cepat untuk mengantarkan seseorang menjadi kaya raya!
Melainkan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menopang rencana keuangan masa depan.
Dengan rencana, strategi, dan pemanfaatan yang baik, kebebasan finansial bukan lagi hal yang mustahil untuk dicapai!